info penting

Kamis, 05 Juni 2008

BELAJAR PADA PENGAMEN

Perjalananku kali ini memberiku makna yang sangat berarti, sungguh ini adalah pengalaman yang sangat berharga buat diriku....."Belajar dari seorang pengamen" itulah yang aku dapat. Sosok pengamen jalanan yang selalu dipandang sinis dan seakan terhina dari profesi. Hidup yang cukup keras mereka lakukan demi suatu harapan yang sangat ia dambakan...
Satu pengalaman yang akan saya ceritakan mungkin akan meberikan pembelajaran buat kita semua. Berawal disebuah terminal ibu kota, ketika aku duduk bersandar pada bangku terminal, saat itu terdengar dengan jelas lantunan suara pengamen menyanyikan sebuah lagu ibu lagu dari seorang bintang "Iwan Fals" Dengan suara sederhanaya pengamen itu telah membuatku melamun jauh tetang seorang sosok ibu yang aku cintai dan aku kagumi. Tak terasa lagu itu telah membuatku meneteskan air mata.. ah..betapa cengengnya aku..tapi sungguh itu adalah naluri ku yang begitu menyayangi sesosok ibu yang telah memberiku berjuta kasih sayang walaupun dalam kesederhanaan.
Tanpa kusadari pengamen itu telah berada disampingku. Sapaan yang begitu sopan dari seorang pengamen telah membuatku sadar dalam lamunanku. " Maaf mas kenapa mas meneteskan air mata..? apa ada yang membuat mas sedih ? aku langsung menjawab " oh ..tidak saya cuma terbawa sedih oleh lagu yang anda nyanyikan. Spotan pengamen itu tertawa seakan tanpa beban...sambil mengucapkan kata ibu berulang - ulang " Ibu..Ibu...ibu..Kata yang tak akan hilang dari seorang anak, yah itulah ibu mas..Mas boleh meneteskan air mata untuk seorang ibu..tapi seorang ibu tidak ingin melihat anak nya selalu meneteskan air mata...aku sangat terperanjat begitu dalam kata - kata yang terucap dari seorang pengamen...akhirnya aku banyak berbicara dengan seorang pengamen itu..aku tak canggung lagi dengan gaya bahasanya yang sedikit sompral..Kuberanikan aku menyinggung seorang ibu dalam percakapanku...Mas apakah mas juga mempunyai seorang ibu..? Ibu.. yah saya masih mempunyai ibu ibu yang memberiku kasih tulus walau dalam kemiskinan...ia lah orang yang paling aku kagumi...walaupun saya hanya seorang pengamen ia akan selalu tersenyum dan tersenyum dan dari mulutnya ia akan selalu berdoa dan berdoa untuk saya...hidup saya memang miskin dengan seorang ibu yang membesarkan saya tanpa seorang bapak, bapak meninggal saat saya berusia 2 tahun.. saya memang anak tunggal dan ibu tidak ingin menikah lagi karena ibu sangat menyintai saya...dengan kasih tulusnya saya tumbuh dan tumbuh walaupun sampai detik ini saya belum bisa membahagiakannya tapi dia tetap tersenyum dengan doa2 nya...ah..sudahlah mas pokonya tak habis membicarakan figur seorang yang aku cintai...Dengan lagak cueknya ia mengalihkan pembicaraan ...Mas jam sudah menunjukan pukul 12.30...kita sudah melalaikan beberapa menit untuk mendekatkan pada yang diatas...aku terperanjat dengan apa yang dikatakanya kepadaku ...seakan - akan ia mengingatkan sesuatu kewajiban yang sering kali aku tinggal kan...dengan sedikit malu akhirnya aku mengikuti dia kesebuah Musholla kecil didekat wc umum...oh betapa bodohnya aku, betapa sombongnya aku, ooh maafkan aku Tuhan..., Terima kasih kau kirim orang yang sangat sederhana yang telah membukakan pintu hatiku kembali...untuk mendekatkan kepadamu...., kujabat erat tangan sahabat baruku..terima kasih kawan kau telah meberiku sinar, sinar yang selama ini padam kini kembali menyala... " SELAMAT BERJUANG SAHABATKU SEMOGGA KEBAHAGIAN DAN HARAPANMU TERCAPAI, TINGKAH POLAHMU TAK AKAN PERNAH KULUPA, DARIMU KUDAPATKAN CAHAYA, CAHAYA YANG AKAN MENERANGI JALANKU...

by:
cartunnet